This is default featured post 1 title

A. Narkoba Narkoba singkatA. Narkoba narkobaNarkoba singkatan dari narkotika, obat dan bahan berbahaya adalah sekelompok obatan, bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntukkan akan berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak dan sering menimbulkan ketergantungan. Menurut pengaruhnya pada kerja otak, narkoba dibagi menjadi 3 golongan obat yang: ° Memacu kerja otak, disebut stimulasi. Contoh nikotin, kokain,...next page

This is default featured post 1 title

Untuk menjadi pribadi yang bebas dari penyalahgunaan narkoba, seseorang yang mulai menginjak remaja, memang memerlukan perjuangan yang keras dan sungguh-sungguh. Sebuah penelitian menemukan lebih dari 70 persen remaja di Jakarta pernah ditawari narkoba. Bagaimana kita sebagai orangtua dapat mengenali remaja kita? Remaja seperti apa sebenarnya yang tahan terhadap godaan dan ajakan untuk menyalahgunakan narkoba? Dari beberapa penelitian....

This is default featured post 1 title

Ribuan Siswa SD Kecanduan Narkoba *Malang-RoL* — Sedikitnya 8.500 anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia mulai mengkosumsi bahkan sudah kecanduan narkoba. Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Mudji Waluyo, Kamis (6/12), mengatakan, jumlah siswa SD yang kecanduan narkoba itu merupakan data tahun 2006 lalu sehingga tidak menutup kemungkinan pada tahun 2007 ini jumlahnya meningkat. “Angka tertinggi konsumen narkoba anak-anak....

Sabtu, 19 Juni 2010

dUniA iNDAh TAnpA NarKObA








Untuk menjadi pribadi yang bebas dari penyalahgunaan narkoba, seseorang yang mulai menginjak remaja, memang memerlukan perjuangan yang keras dan sungguh-sungguh. Sebuah penelitian menemukan lebih dari 70 persen remaja di Jakarta pernah ditawari narkoba. Bagaimana kita sebagai orangtua dapat mengenali remaja kita? Remaja seperti apa sebenarnya yang tahan terhadap godaan dan ajakan untuk menyalahgunakan narkoba?

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), diketahui bahwa remaja yang tahan godaan adalah remaja yang memiliki kepatuhan hukum, patuh pada orangtua, membiasakan diri hidup bersih dan sehat, serta memiliki kematangan emosional dan spiritualnya.
Kelima hal itu ditemukan melalui sebuah studi faktor protektif yang melibatkan lebih dari sebelas ribu remaja SMP dan SMA di Jakarta. Dengan asumsi bahwa ada sekitar 8 -12 persen remaja di Jakarta yang pernah menggunakan narkoba, studi ini mempunyai misi yang lain. Misinya adalah menanyakan kepada remaja yang belum pernah menggunakan narkoba mengapa mereka tidak tertarik untuk mencoba-coba narkoba seperti sebagian temannya yang lain.
Empat jawaban tertinggi pada pertanyaan, ?mengapa kamu tidak tergoda narkoba?? adalah faktor spiritual, kesadaran kesehatan, pengaruh orang tua, dan hukum.
Kesadaran hukum
Adanya hukum serta penegakannya yang jelas dapat menimbulkan deretan efek pada masyarakat. Hal ini diakui beberapa responden remaja pada penelitian di atas.
Salah satu hal yang menyebabkan remaja tidak berani bermain dengan narkoba adalah takut ditangkap polisi dan dihukum jika tertangkap tangan. Walau seakan-akan di sisi lain ada remaja yang mengambil risiko untuk menggunakan narkoba dan yakin tidak akan tertangkap, ternyata kejelasan hukum dan penegakannya jelas telah memberi efek takut pada remaja kita.
Bahkan, lebih jauh, berdasarkan sebuah deklarasi yang dicanangkan beberapa bulan lalu oleh remaja se-Asia Pasifik di Bali, remaja setuju dengan sebuah kebijakan pemerintah yang memihak pada mayoritas. Kebijakan yang menolak segala penyalahgunaan narkoba dan semua terapi penyembuhan yang menggunakan cara-cara pengurangan dampak buruk seperti terapi substitusi metadon dan pembagian jarum suntik. Menurut mereka, rehabilitasi perlu diusahakan ke arah abstinensi dan bukan sekadar mengurangi dosis.

Patuh Pada Orangtua
Responden mengakui bahwa peran nasihat dan batasan yang pernah mereka dapatkan dari orang tua mereka sangat bermanfaat ketika berhadapan dengan situasi yang mengharuskan mereka memilih.
Seorang ahli ilmu keluarga dari Universitas Minnesota, Dr Allen di tahun 2002 menyatakan, bahwa membuat batasan dalam hidup anak itu sama seperti membangun pagar di sepanjang jembatan. Pagar ini adalah pagar kasih yang melindungi anak dari bahaya fisik dan psikologis di kehidupan sehari- hari. Ellen Galinsky dari Ohio State University menambahkan bahwa ?pagar? ini justru membuat anak merasa lebih aman dan dicintai.
Berbagai penelitian mengonfirmasi bahwa keterlibatan aktif orang tua dalam hidup anak dapat mengurangi risiko anak terkena narkoba. Penelitian yang dilakukan oleh NIDA (National Institute of Drug Abuse, Amerika) di tahun 2002 menemukan bahwa orang tua yang berkomitmen untuk makan bersama anak setidaknya 4-5 kali seminggu akan menurunkan risiko anak terkena narkoba hingga 50 persen.

Kesadaran Hidup Bersih dan Sehat
Kesadaran di sini bicara tentang dua hal. Pertama, kesadaran remaja terhadap pengaruh narkoba pada kesehatan mereka. Kedua, kesadaran remaja tentang pentingnya mengadopsi gaya hidup bersih dan positif.
Peran kedua kesadaran terhadap pilihan-pilihan yang diambil remaja dalam hidupnya sangat besar. Kesadaran yang melandasi munculnya niat atau motif untuk turut atau tidaknya ke dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba dan seks bebas, misalnya. Eksposure yang memadai atas hal ini akan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan gaya hidup bersih dan sehat.
Ada pertanyaan sederhana yang dapat kita tanyakan kepada remaja kita untuk mengecek kesadaran mereka tentang narkoba. Tanyakan kepada mereka mana yang benar, narkoba berbahaya karena ilegal atau narkoba ilegal karena berbahaya?

Kematangan emosi
Remaja dianggap sebagai masa topan-badai sehubungan banyaknya perubahan yang terjadi pada dirinya (fisik dan emosional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mampu mengendalikan dirinya (tidak mengikuti dorongan yang meletup-letup) ternyata lebih bisa terhindar dari masalah narkoba.
Kematangan emosi juga terkait dengan bagaimana mereka mengatasi persoalan yang muncul. Mereka yang mampu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin ternyata lebih terhindar dari bahaya narkoba.
Membiasakan remaja untuk mampu mengambil keputusan secara rasional dan mandiri merupakan salah satu cara yang sangat disarankan untuk para orang tua.

Spiritual
Hal yang paling menarik yang ditemukan pada penelitian ini adalah jawaban responden terhadap apa yang membuat mereka tidak mau bereksperimen dengan narkoba. Mulai dari ?takut masuk neraka? atau ?takut Tuhan marah? sampai ke keyakinan remaja bahwa ?narkoba itu kan dosa?.
Dasar iman pada diri remaja adalah salah satu faktor protektif terandal. Iman diyakini remaja dapat membawa mereka kepada keluhuran budi dan moralitas. Remaja mengakui kesetiaan mereka terhadap iman yang mereka pilih membawa sejahtera dan damai di hati. Ini adalah hal pribadi yang tidak dapat dipungkiri. Memang, kebenaran yang didasari iman itu akan tertanam dalam hati kita dan kelak menjadi lentera yang menerangi jalan ketika kita menghadapi tantangan dan pilihan dalam hidup.
Tingkat spiritual ini tentunya menjadi kompas bagi remaja untuk membuat pilihan-pilihan bijaksana mulai dari dunia online sampai kepada pilihan mengenai narkoba.
Saya rasa kita memiliki harapan luar biasa ketika kita memberikan kepercayaan kepada remaja. Kepercayaan yang berlandaskan kasih dan pengetahuan yang benar yang membekali mereka di saat-saat sulit.
Sebagian besar remaja tahu membedakan yang baik dan buruk karena mereka memiliki faktor protektif alami dalam diri mereka. Selama mereka tidak mengeraskan hati dan memungkiri kebenaran yang tertulis di hati mereka, harapan untuk Indonesia bebas narkoba masih ada.
Oleh karena itu, Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional, mengembangkan metode pencegahan yang diimplementasikan dengan kegiatan alternatif dalam bentuk olahraga atau berkesenian seperti teater, musik dan tari untuk mengasah kepekaan jiwa, rasa dan naluri. Dengan olah raga tentunya bisa mendorong mereka bergaya hidup sehat. ?Semua itu merupakan kegiatan alternatif yang bisa menjadi sarana bagi para remaja untuk tidak terjerat pada narkoba.
Kegiatan alternatif sangat penting bagi anak-anak pelajar ataupun mahasiswa. Karena ini nantinya akan berkaitan dengan metode komunikasi dan informasi yang efektif tentang anti penyalahgunaan narkoba.


http://www.facebook.com/group.php?gid=110637161270

Arti Sebuah Hidup

kehidupan adalah sebuah anugrah yang diberikan,,,,maka untuk membahagiakan hidup manusia dapat berbuat se'enaknya,,,dengan membeli barang haram,,, padahal harga tiket neraka lebih mahal dari harga tiket surga,,,

beli sePaket narkoba bisa puluhan ribu bahkan juta yang dikeluarkan,,,minuman keras juga mahal ada yang murah tapi langsung ke'neraka alias mati...harga sebuah surga hanya solat 5 waktu dan menjalankan perintahnya,,,itu saja berat bagi manusia yan beriMan rendah,,

alasan didirikannya gruop ini:
karna ada suatu kejanggalan hidup manusia jaman sekarang,,,hampa hidup manusia di masa yang akan datang bila hidup gonjang0ganjing seperti ini,,

di mohon semua anggota sukarela untuk menyebahkan group ini dimata masyarakat,,,bayangkan group discusi tentang porno dapat melesat dengan film dan gambar pornonya,,,kita hidupkan dunia indah tanpa narkoba tapi bukan hanya narkoba perzinahan juga harus d'berantas!!!!!!!!!!

http://www.facebook.com/group.php?gid=108494842782

Ribuan Siswa SD Kecanduan Narkoba

Ribuan Siswa SD Kecanduan Narkoba
*Malang-RoL* — Sedikitnya 8.500 anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia
mulai mengkosumsi bahkan sudah kecanduan narkoba.
Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Mudji
Waluyo, Kamis (6/12), mengatakan, jumlah siswa SD yang kecanduan narkoba
itu merupakan data tahun 2006 lalu sehingga tidak menutup kemungkinan
pada tahun 2007 ini jumlahnya meningkat.

“Angka tertinggi konsumen narkoba anak-anak SD ini masih DKI Jakarta,
disusul provinsi di daratan Sumatera kemudian Jatim dan beberapa
provinsi lain seperti DI Yogyakarta dan Kalsel,” katanya usai
mengevaluasi kinerja Badan Narkotika Kota (BNK) Malang di Balaikota
setempat.
Mantan Kapolwil Malang itu mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak SD
yang mulai berani mengkosumsi Narkoba bahkan sampai kecanduan dan untuk
meminimalisir serta mencegah meluasnya jumlah konsumen harus ada
pengawasan melekat dari berbagai pihak termasuk Pengawasan Masyarakat
(Wasmas).
Ia menilai, Wasmas yang diterapkan dilingkungan masyarakat akan lebih
efektif ketimbang pengawasan yang dilakukan institusi maupun
sekolah-sekolah.
Oleh karena itu, katanya, mulai saat ini masyarakat harus bisa
menumbuhkan keberanian untuk melaporkan maupun teguran terhadap pengguna
Narkoba maupun oknum-oknum yang menjadi bandar Narkoba baik skala kecil
maupun besar.
Ia mengakui, oknum-oknum bandar memang tidak segan-segan melakukan
tekanan-tekanan dan ancaman terhadap masyarakat yang mencoba untuk
melapor, namun sekarang para pelapor yang mungkin bisa menjadi saksi,
sudah dilindungi oleh Undang-undang (UU) sehingga tidak perlu lagi
ragu-ragu apalagi takut.
“Kami berharap semua pihak ikut ‘mengamankan’ generasi muda dari bahaya
Narkoba apalagi sekarang Narkoba sudah merambah anak-anak SD. Saya tidak
segan-segan kalau ada anggota BNN maupun BNK yang mengkosumsi Narkoba,
pasti saya libas habis,” katanya menegaskan. *antara*

http://kahlilpooh.wordpress.com/2007/12/14/ribuan-siswa-sd-kecanduan-narkoba/

APOID


Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium.Opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), codein (3-methoxymorphine), dan Dilaudid (hydromorphone).
Efek yang ditimbulkan dari Opioid:
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, kerusakan pada hati (liver) dan ginjal, resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya makin meningkat, penurunan libido, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.
Gejala Intoksitasi (Keracunan) Opioid:
Konstraksi pupil (dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau lebih) tanda berikut, yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma, bicara cadel, gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.
Gejala Putus Obat:
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik.
Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.
Gejala Putus Obat ketergantungan opioid:
Kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia. Seseorang yang ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.
Gejala residual seperti insomnia, bradikardia (detak jantung melemah, biasanya akibat demam tinggi), disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala pengguna putus opioid adalah gelisah, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
Bahan-bahan opioid yang sering disalahgunakan adalah:
• Candu
• Morfin
• Heroin (Putauw)
• Methadone
• Demerol

http://www.kapanlagi.com/a/old/opioid.html

TIPS CARA HINDARI NARKOBA, NAZA DAN NAPZA


TIPS CARA HINDARI NARKOBA, NAZA DAN NAPZA PDF Cetak E-mail
1. Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan medis.
2. Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.
3. Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.
4. Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
5. Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang diteladani.
8. Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
9. Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal bersama "sahabat".
10. Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
11. Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.
Lebih baik mencegah putra-putri kita terkena pengaruh Narkoba daripada kita harus mengobatinya. Karena untuk proses pengobatan dan penyembuhan tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

http://www.persit-kck.org/index.php?option=com_content&view=article&id=86:tips-cara-hindari-narkoba-naza-dan-napza-&catid=42:tip-keluarga&Itemid=64

Katakan TidaK pada NarKOba

Akhir akhir ini kasus Narkoba di Negara kita kembali menjadi perhatian dari sejumlah kalangan. Beberapa waktu yang lalu salah satu aktor senior juga ditangkap oleh pihak berwajib karena masalah narkoba. Rasanya Dimana mana ada bahaya Narkoba yang mengintai kita. Tidak peduli apakah masih anak anak atau sudah dewasa.
Bahkan beberapa waktu yang lalu di Sebuah survey (saya lupa sumbernya) kurang lebih 23.000 siswa usia SD sudah terkena Narkoba. Dan peredaran narkoba itu sangat cepat.
Narkoba adalah kependekan dari Narkotika dan Obat obat berbahaya. Menurut istilah yang disebut Narkotika adalah narkotikos, yang berarti “menggigil”. Ditemukan pertama kali berasal dari substansi-substansi yang dapat membantu orang untuk tidur. Di Amerika Serikat, secara legal, narkotika mengacu kepada opium, turunan opium dan senyawa sintetik turunannya. Kokain di Amerika Serikat diklasifikasi sebagai “narkotika” di dalam undang-undang substansi terkontrol secara kimia bukan narkotika.
Narkotika dapat dipakai dengan berbagai cara. Beberapa dapat dimasukkan lewat mulut dan disuntik. Jenis lainnya dipakai dalam bentuk dihisap seperti rokok dan dihisap melalui hidung secara langsung.
Efek narkoba itu sangat banyak sekali. Beberapa diantaranya adalah,Orang yang menggunakan narkoba dapat kecanduan atau ketagihan. Orang tersebut akan berusaha bagaimana caranya agar dapat memperoleh narkoba kembali, meskipun melalui cara-cara kriminal. Mata orang tersebut akan merah. Bibir mereka menjadi kecoklatan, bahkan daya tahan tubuh mereka akan turun. Ketika daya tahan tubuh mereka turun, mereka mudah sekali terserang poenyakit. Tubuh mereka akan menjadi kurus kering, dan kurang semangat.
Tanda-tanda dini anak yang telah menggunakan narkotika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
  • 1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
  • 2. wajah anak pucat dan kuyu
  • 3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
  • 4. matanya berair dan tangannya gemetar
  • 5. nafasnya tersengal dan susah tidur
  • 6. badannya lesu dan selalu gelisah
  • 7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
  • 8. suka membolos sekolah dengan alasan tidak jelas
Karena dikonsumsi tidak pada tempatnya , tentunya narkoba SANGAT berbahaya baik bagi kesehatan secara fisik maupun non fisik.
Awalnya Coba-coba
Anak SD pun tahu Obat-Obat terlarang itu berbahaya, tetapi kenapa ya… jumlah pemakai Narkoba selalu meningkat . Padahal hidup itu terlalu indah untuk dikotori oleh Narkoba. Pada awalnya para pemakai itu mengaku hanya coba coba, ditawari kemudian coba-coba, dia tidak sadar bahaya yang mengintai . Setelah coba, ternyata kok enak….(enak sesaat ) setelah itu ingin mengkonsumsi lagi dan lagi begitu seterusnya
Ga Pakai Narkoba Ga gaul???
Kalau kita setuju dengan pendapat diatas , saya jamin kita akan masuk dalam golongan orang orang yang merugi. Narkoba itu bukan gaul , tapi salah gaul.
Say No….
Beranilah berkata TIDAk, karena ini menyangkut masa depan kita. Akibat yang ditimbulkan dari pemakaian Narkoba bukanlah jangka pendek , tapi jangka panjang. Bahkan bisa berakibat kematian.
Narkoba bisa ditanggulangi….asala ada peran serta masyarakat dan pemerintah .
Mata Rantai peredaran narkoba tidak akan terputus jika masyarakat dan pemerintah tidak sunggunh sungguh menanggulanginya.
Menurut Saya Para Pengedar, Bandar dll itu PANTAs untuk mendapatkan hukuman SEBERAT-BERATNYA… karena apa yang mereka lakukan lebih kejam dari Pembunuhan,….
JIka kita peduli ayo kita berbuat sesuatu, mulai dari skala paling kecil keluarga dan masyarakat serta lingkungan kita…..
Ga Pake NarKoba BIkin HIdup LebIh HiduP…..
piss..^_^

http://evviffgreat.wordpress.com/2007/11/18/katakan-tidak-pada-narkoba-2/

Peringati Hari Anti Narkoba Internasional


SAMARINDA–infokaltim.com : Perang terhadap barang haram sebagai pemicu kejahatan yang dikenal dengan sebutan narkoba nampaknya memang sudah menjadi komitmen mendasar bagi jajaran BNK Kota Samarinda. Begitu pula dalam momentum Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) ke 9 yang hari puncak peringatannya jatuh 26 Juni mendatang, BNK seakan tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melakukan penyuluhan, salah satunya melalui gebyar panggung hiburan terbuka Dangdut Mania di halaman Stasiun TVRI Kaltim Samarinda, tepatnya Sabtu 12 Juni mendatang.
”Panggung musik dangdut TVRI ini sengaja kita jadikan media sosialisasi dengan tujuan untuk lebih mendekati semua lini masyarakat secara menyeluruh, khususnya komunitas dangdut yang mayoritas hadir di acara tersebut,” terang  Aji Syarif Hidayatulah Sekretaris Harian BNK Kota Samarinda di kantornya, Rabu (2/6/2010).
Ia menyebutkan selain sosialisasi melalui panggung hiburan, kegiatan HANI diisi pula dengan berbagai kegiatan lain sepanjang bulan Juni ini. Diantaranya kegiatan road show di dua titik lokasi Kelurahan Makroman dan Palaran pada 14-15 Juni, ekspo bursa buku di GOR Segiri pada 20 hingga 27 Juni, kemudian masih bertempat di GOR Segiri Samarinda pada tanggal 26 Juni ada pula kegiatan aksi, kreasi dan prestasi, dilanjutkan keesokan harinya pada tanggal 27 Juni yaitu kegiatan jalan santai, lalu ditutup dengan kegiatan upacara hari puncak pada tanggal 28 Juni bertempat di halaman parkir GOR Segiri Samarinda.
”Untuk upacara puncak ini sesuai dengan rencana akan dihadiri jajaran BNK se Kaltim, kemudian unsur muspida Provinsi dan Kota termasuk pula anggota Barisan Anti Narkoba Kelurahan, Kampus dan Sekolah,” tutur Dayat seraya menjelaskan semua kegiatan ini sengaja digelar pihaknya dalam upaya lebih mempertajam gaung perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
”Karena untuk diketahui upaya pencegahan peredaran gelap narkoba ini bukanlah semata menjadi tugas BNK, melainkan merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat, terlebih berdasarkan data terakhir Kaltim masih menduduki peringkat 8 Nasional dalam peredaran dan peringkat 16 dalam konsumsi,” pungkas Dayat. (Hms).

Jumat, 18 Juni 2010

BNK-PKK Gelar Parenting Skill P4GN

BNK-PKK Gelar Parenting Skill P4GN

2.JPG
SAMARINDA– Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) masih menjadi momok tersediri bagi semua kalangan orang tua, untuk itu sebagai upaya mendeteksi secara dini perkembangan pergaulan anggota keluarga khususnya para anak-anak, BNK Kota Samarinda bekerjasama dengan PKK Kota Samarinda menggelar penyuluhan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bertajuk Parenting Skill, kepada ratusan keder PKK, Dharma Wanita, Majelis Ta’lim, Kelompok Habsy se Kota Samarinda di Gedung Asih Manuntung Jl S.Parman, Rabu (6/2) yang dibuka Ketua PKK Kota Samarinda Hj Aminah Amins. Dalam sambutannya Aminah meminta kepada semua peserta agar ilmu yang didapat dalam kegiatan ini dapat diaplikasi ke dalam kehidupan sehari-hari didalam rumah tangga masing-masing. ”Anak merupakan tanggung jawab orang tua, khususnya kita para ibu, karena walau bagaimanapun kedekatan anak tentunya akan lebih bila dibanding ayahnya,” anjurnya. Untuk itu, lanjutnya bekali anak dengan pengetahuan agama karena hanya dengan landasan iman keluarga akan terselamatkan dari pengaruh perkembangan zaman. Disisi lain Aminah juga menekankan pentingnya penekanan disiplin kepada anak sebagai bentuk aturan atau ketentuan yang telah disepakati dan harus dipenuhi. ”Dalam hal pemberian uang jajan misalnya, kalau perlu jangan terlalu berlebihan karena dengan kondisi tersebut akan memberi peluang anak dapat berbuat hal negatif,”bebernya. Terkait penyuluhan bertajuk Parenting Skill ini, Sekretaris BNK Kota Samarinda Drs H.Lamri menyebut mengandung makna suatu Kecakapan Hidup. ”Dalam arti kemampuan dalam upaya melihat dan memberikan peringatan secara dini tentang bahaya barang haram tersebut,” ungkapnya. Lebih lanjut Lamri menyebut dengan adanya pembekalan pengetahuan ini bagi para kaum ibu, diharapkan akan mampu menekan angka korban pemakai yang dari waktu ke waktu masih tinggi. ”Sehingga peranan ibu selaku pelindung keluarga tersebut akan mampu menjadi mantai rantai di masyarakat,” demikian Lamri. (Hms3).
 
http://www.samarinda.go.id/2008/02/08/bnk-pkk-gelar-parenting-skill-p4gn 

Narkoba Dan Zat Adiktif

A. Narkoba
narkobaNarkoba singkatA. Narkoba narkobaNarkoba singkatan dari narkotika, obat dan bahan berbahaya adalah sekelompok obatan, bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntukkan akan berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak dan sering menimbulkan ketergantungan. Menurut pengaruhnya pada kerja otak, narkoba dibagi menjadi 3 golongan obat yang: ° Memacu kerja otak, disebut stimulasi. Contoh nikotin, kokain, amfetamin, ekstasi dan shabu – shabu. ° Menghambat kerja otak disebut depresansia ° Menimbulkan daya khaya, disebut halusinogenika. Contohnya ganja, LSD. B. Nikotin kandungan_rokokNikotin bahan yang terdapat pada tembakau yang menyebabkan ketergantungan. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang merusak kesehatan. Ø penggunaan sekali : nikotin memacu kerja otak, menunda rasa lapar, menyebabkan pusing dan batuk. Jantung bekerja lebih cepat pada baju rambut dan nafas. C. Alcohol alkoholAlcohol. ada beberapa jenis minuman beralkohol tergantung kadarnya contoh : bir, minuman aggur, wishki, rum, gin, vodka, dan brendi. human Ø Penggunaan beberapa kali: tambah sulit berkonsentrasi, mudah lupa, ketergantungan, prilaku berubah menjadi agresif dan murung. D. ganja nepal_ganjaganja: berasal dari tanaman ganja yang dikeringkan. Disebut juga CIMENG. Cara pemakaiannya dihisap. Ø Penggunaan beberapa kali menjadi lamban, bodoh, sulit mengingat, perepsi waktu atau ruang berubah (lama dirasa sebentar). E. heroin/ putaw heroinheroin disebut juga putaw karna berupa bubuk putih ( seperti tepung) sangat cepat menyebabkan ketergantungan. Pemakaiannya disuntikkan ke pembuluh darah atau dihisap setelah dibakar. Ø Pemakaian sekali : menyebabkan kantuk, menghuangkan rasa nyeri, perhatian daya ingat terganggu, ppupil mata menyempit, gerakan lambat. 8september2007g F. obat penenang dan obat tidur prescription-drugsberpengaruh menghambat kerja otak. Contoh pil BK, Dum, MG, Rohip, Lexo, pil koplo Ø penggunan beberapa kali : pengaruhnya ditambah sifat berubah menjadi malas, kasar, agresif, mudah tersinggung. G. ekstasi (XTC) ekstasitergolong amfetamin, yaitu stimulasi yang memacu kerja otak dibuat oleh pabrik gelap, berbentuk pil warna – warni dimakan. Ø Penggunan beberapakali : akal sehat menghilang. H. shabu – shabu shabu_miniyang memacu kerja otak ( stimulasi ). Dibuat oleh pabrik gelap. Berbentuk kristal putih. Dimakan atau ditaruh di dalam rokok. Dan disedot melalui hidung Ø penggunan sekali : kehilangan kesadaran, lesu. I. inhalansia dan solven solventada sekitar 2.000 bahan kimia yang mudah menguap. Digunakan di kantor, bengkel, pabrik, rumah tangga . contoh : thinner, lem, aerosol, bensin,. Dihirup melaui hidung, sering disebut ngelem. 14_15des_img31 Ø Penggunan beberapa kali : dapat membuat pemakai kehilangan akal, mudah tersinggung, susah konsentrasi, kehilangan kesadaran.an dari narkotika, obat dan bahan berbahaya adalah sekelompok obatan, bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntukkan akan berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak dan sering menimbulkan ketergantungan.
Menurut pengaruhnya pada kerja otak, narkoba dibagi menjadi 3 golongan obat yang:
° Memacu kerja otak, disebut stimulasi. Contoh nikotin, kokain, amfetamin, ekstasi dan shabu – shabu.
° Menghambat kerja otak disebut depresansia
° Menimbulkan daya khaya, disebut halusinogenika. Contohnya ganja, LSD.
B. Nikotin
kandungan_rokokNikotin bahan yang terdapat pada tembakau yang menyebabkan ketergantungan. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang merusak kesehatan.
Ø penggunaan sekali : nikotin memacu kerja otak, menunda rasa lapar, menyebabkan pusing dan batuk. Jantung bekerja lebih cepat pada baju rambut dan nafas.
C. Alcohol
alkoholAlcohol. ada beberapa jenis minuman beralkohol tergantung kadarnya contoh : bir, minuman aggur, wishki, rum, gin, vodka, dan brendi.
human
Ø Penggunaan beberapa kali: tambah sulit berkonsentrasi, mudah lupa, ketergantungan, prilaku berubah menjadi agresif dan murung.
D. ganja
nepal_ganjaganja: berasal dari tanaman ganja yang dikeringkan. Disebut juga CIMENG. Cara pemakaiannya dihisap.
Ø Penggunaan beberapa kali menjadi lamban, bodoh, sulit mengingat, perepsi waktu atau ruang berubah (lama dirasa sebentar).
E. heroin/ putaw
heroinheroin disebut juga putaw karna berupa bubuk putih ( seperti tepung) sangat cepat menyebabkan ketergantungan. Pemakaiannya disuntikkan ke pembuluh darah atau dihisap setelah dibakar.
Ø Pemakaian sekali : menyebabkan kantuk, menghuangkan rasa nyeri, perhatian daya ingat terganggu, ppupil mata menyempit, gerakan lambat.
8september2007g
F. obat penenang dan obat tidur
prescription-drugsberpengaruh menghambat kerja otak. Contoh pil BK, Dum, MG, Rohip, Lexo, pil koplo
Ø penggunan beberapa kali : pengaruhnya ditambah sifat berubah menjadi malas, kasar, agresif, mudah tersinggung.
G. ekstasi (XTC)
ekstasitergolong amfetamin, yaitu stimulasi yang memacu kerja otak dibuat oleh pabrik gelap, berbentuk pil warna – warni dimakan.
Ø Penggunan beberapakali : akal sehat menghilang.
H. shabu – shabu
shabu_miniyang memacu kerja otak ( stimulasi ). Dibuat oleh pabrik gelap. Berbentuk kristal putih. Dimakan atau ditaruh di dalam rokok. Dan disedot melalui hidung
Ø penggunan sekali : kehilangan kesadaran, lesu.
I. inhalansia dan solven
solventada sekitar 2.000 bahan kimia yang mudah menguap. Digunakan di kantor, bengkel, pabrik, rumah tangga . contoh : thinner, lem, aerosol, bensin,. Dihirup melaui hidung, sering disebut ngelem.
14_15des_img31
Ø Penggunan beberapa kali : dapat membuat pemakai kehilangan akal, mudah tersinggung, susah konsentrasi, kehilangan kesadaran.

Just Say No To Drugs

Initiation

The campaign emerged from a substance abuse prevention program supported by the National Institutes of Health, pioneered in the 1970s by University of Houston Social Psychology Professor Dr. Richard I. Evans. Evans's social inoculation model included teaching student skills to resist peer pressure and other social influences. The campaign involved University projects done by students across the nation. Jordan Zimmerman, a student at USF, won the campaign. Zimmerman is now the owner of Zimmerman Advertising, one of the largest advertising corporations in the world. The anti-drug movement was among the resistance skills recommended in response to low peer pressure, and Nancy Reagan's larger campaign proved to be a useful dissemination of this social inoculation strategy.[2]
Mrs. Nancy Reagan first became involved during a campaign trip in 1980 to Daytop Village, New York. She recalls feeling impressed by a need to educate the youth about drugs and drug abuse.[1] Upon her husband's election to the presidency, she returned to Daytop Village and outlined how she wished to help educate the youth.[1] She stated in 1981 that her best role would be to bring awareness about the dangers of drug abuse:
"Understanding what drugs can do to your children, understanding peer pressure and understanding why they turn to drugs is... the first step in solving the problem."[1]

[edit] Efforts in the United States and abroad

Nancy Reagan hosts the First Ladies Conference on Drug Abuse at the White House, 1985
"Just Say No" paraphernalia at the Reagan Library
The phrase "Just Say No" first emerged when Nancy Reagan was visiting Longfellow Elementary School in Oakland, California,[3] in 1982 and was asked by a schoolgirl what to do if she was offered drugs. The first lady responded by saying, "Just say no."[4] Just Say No club organizations within schools and school-run anti-drug programs soon became common, in which young people make pacts not to experiment with drugs.[5]
Nancy Reagan was asked about her efforts in the campaign, and said: "If you can save just one child, it's worth it."[6] She traveled throughout the United States and several other nations, totaling over 250,000 miles (400,000 km).[5] Mrs. Reagan visited drug rehabilitation centers and abuse prevention programs; with the media attention that the first lady receives, Nancy appeared on television talk shows, recorded public service announcements, and wrote guest articles.[5] By the autumn of 1985, she had appeared on 23 talk shows, cohosted an episode of Good Morning America, and starred in a two hour PBS documentary on drug abuse.[7] The campaign and the phrase "Just Say No" made their way into popular American culture when TV shows like Diff'rent Strokes and Punky Brewster produced episodes centered on the campaign. In 1983, Nancy Reagan appeared as herself in the television programs Dynasty and Diff'rent Strokes to garner support for the anti-drug campaign.[8] She participated in a 1985 rock music video "Stop the Madness" as well.[9] La Toya Jackson became spokesperson for the campaign in 1987 and recorded a song entitled "Just Say No" with British hit producers Stock/Aitken/Waterman.
In 1985, Nancy Reagan expanded the campaign internationally. She invited the First Ladies of thirty various nations to the White House in Washington, D.C. for a conference entitled the "First Ladies Conference on Drug Abuse".[5] She later became the first First Lady invited to address the United Nations.[5]
She enlisted the help of the Girl Scouts of America, Kiwanis Club International, and the National Federation of Parents for a Drug-Free Youth to promote the cause;[7] the Kiwanis put up over 2000 billboards with Nancy Reagan's likeness and the slogan.[7] Over 5000 Just Say No clubs were founded in schools and youth organizations in the United State and abroad.[7] Many clubs and organizations remain in operation around the country, where they aim to educate children and teenagers about the effects of drugs.[1]
Just Say No crossed over to the United Kingdom in the 1980s, where it was popularized by the BBC's 1986 "Drugwatch" campaign, which revolved around a heroin-addiction storyline in the popular children's TV drama serial Grange Hill. The cast's cover of the original U.S. campaign song, with an added rap, reached the UK top ten.[10]

[edit] Effects

Evidence suggests drug use and abuse significantly declined during the Reagan presidency.[11][12][13]University of Michigan, more young people in the 1980s were saying no to drugs.[11] High school seniors using marijuana dropped from 50.1% in 1978 to 36% in 1987,[11] to 12% in 1991[13] and the percentage of students using other drugs decreased similarly.[11] Psychedelic drug use dropped from 11% to 6%, cocaine from 12% to 10%, and heroin from 1% to 0.5%.[11] According to research conducted by the Institute for Social Research at the
While a direct relationship between reduced drug use and the Just Say No campaign cannot be established, Nancy Reagan's related efforts increased public awareness of the problem.[11]
The campaign drew some criticism, including that the program was too costly.[14] Author Jeff Elliott stated that the Reagan administration's synonymous use of the terms "drug use" and "drug abuse" was improper, and that drug use in America was underestimated; Dr. Michael Newcomb claimed that there is "no evidence that most people who experiment with drugs get hooked."[14] It was also argued that the program did not go far enough in addressing many social issues including unemployment, poverty, and family dissolution;[14] Nancy Reagan's approach to promoting drug awareness was also labeled simplistic by critics who argued that the solution was reduced to a catch phrase.[15]

See alsohttp://en.wikipedia.org/wiki/Just_Say_No

Kamis, 17 Juni 2010

MANTAN PENGGUNA NARKOBA YANG KINI “PERANGI” NARKOBA

Kandung Kemih Membesar Akibat Overdosis Narkoba


Surabaya, eHealth. Sekilas, mungkin Anda tidak akan mengetahui, bahwa seorang Rudhy Wedhasmara, SH dengan perawakan yang segar bugar ini merupakan mantan pengguna Narkoba. Jam terbangnya yang cukup tinggi bersama bulir-bulir memabukkan tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi.

Salah satu ceritanya yang bisa membuat kepala kita bergeleng-geleng adalah ketika di usianya yang masih sangat belia, yakni kelas tiga SMA, sekitar 10 tahun yang lalu, Ia telah menjadi salah satu Bandar Gede di Surabaya dengan delapan anak buah kurir pengantar ‘pesanan’ para pelanggannya.

Hal yang lebih membuat kita tidak habis fikir adalah bahwa sang almarhumah Ibundanya saat itu merupakan Wakil Kepala Sekolah di SMAnya. Bagi Rudhy ‘Sinyo’ Wedhasmara atau yang akrab dipanggil dengan Rudhy Sinyo ini, menceritakan masa lalunya bukanlah masalah besar. “Yang penting hasil akhirnya sekarang ini,” ujar mantan pengguna dan pengedar Narkoba yang sekarang menjadi Koordinator Jaringan Korban Napza Jawa Timur atau East Java Action (EJA).

Awal Mula Mengenal Narkoba

Jika kelas tiga SMA Ia telah menjadi seorang Bandar Gede alias BD yang sukses menyebarkan ganja, sabu-sabu, ataupun minuman keras, maka pertanyaannya adalah sejak kapan Ia mulai mengenal dan merasakan buaian Narkoba? Ia pun memulai kisah yang telah membawanya belajar banyak hal mengenai kehidupan. “Saya merokok mulai TK, mulai minum anggur berlebihan ketika SD, dan akhirnya beranjak pada Narkoba atau tepatnya Ganja saat kelas 6 SD,” ujar pria yang baru saja melepas masa lajangnya pada awal bulan Juli ini.


Rasa tidak percaya pasti menghinggapi kepala kita tentang bagaimanakah seorang bocah lugu pada saat itu dapat mengenal dan akhirnya terjatuh pada lembah yang membahayakan nyawa. “Saat itu, lingkungan tempat saya tinggal sangat mempermudah akses pembelian minuman keras atau pun Narkoba,” ujar pria kelahiran Nganjuk ini. “Bahkan tukang becak pun memiliki ganja saat itu,” lanjutnya.

Ia mengakui bahwa lingkungan keluarga yang mayoritas perokok pun menjadi faktor utama sedangkan Kakaknya yang semata wayang pun saat itu beramai-ramai ‘memakai’ bersama teman-temannya. Informasi mengenai bahaya Narkoba belum sampai di telinga sampai akhirnya ia begitu terlena dengan indahnya dunia sementara yang ditawarkan oleh lintingan-lintingan ganja.

Tahun 1998, Ia harus melanjutkan sandiwara dunianya ini tanpa kehadiran seorang ayah yang telah meninggal terlebih dahulu. Namun, saat itu usianya masih belia, dan ketidakhadiran sang Ayah malah membuatnya bebas bermain-main dengan ganja bersama teman-temannya. “Karena saya ‘bermain cantik’, tidak terlalu banyak kasus yang terungkap saat itu,” jelas pria yang telah banyak mengisi acara bahaya Narkoba ini sebagai pembicara atau hanya sekedar sharing.

Ia mulai sangat tergantung pada lintingan Ganja ketika SMP, dan semakin hari semakin menambah dosis penggunaan Ganja. Koplo atau jenis obat-obatan seperti depresan, obat penenang dan lain sebagainya pun menjadi konsumsi kesehariannya selain Ganja. Kemudian berlanjut pada Sabu-sabu. “Saat SMA kelas tiga ketika saya telah jadi BD, sayapun ditawari Putaw oleh seorang teman. Awalnya saya menolak namun lama-kelamaan saya pun mencobanya,” ujar Rudhy Sinyo.

Uang yang Ia peroleh saat menjadi BD pun habis terkuras ketika Ia mulai mengenal Putaw. Bahkan Ia sampai menjual berbagai macam barang di dalam rumahnya. “Kriminal yang saya lakukan sebatas di dalam rumah,” jelasnya. Ketika akhirnya Ia kehabisan uang dan akal untuk membeli Putaw, akhirnya Ia harus merasakan sakaw dan menelantarkan kuliah semester limanya di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya, maka Ia pun menyerah dan meminta ibunya untuk membawanya ke klinik rehabilitasi.

Perjalanan tidak sampai disitu saja, hampir seluruh dokter Spesialis Kejiwaan pernah Ia datangi untuk menjalani rawat jalan terhadap ketergantungannya pada obat-obatan terlarang. Namun, perasaan dan dorongan untuk tetap 'memakai' tetaplah ada. Obat dosis rendah yang diberikan oleh dokter-dokter itu Ia minum bersamaan dengan Narkoba.


“Saya merokok mulai TK, minum anggur berlebihan ketika SD, dan Narkoba kelas 6 SD”

“Efek yang ditimbulkan lebih besar daripada Narkoba umumnya, namun konsekuensi yang saya terima pun tidak tanggung-tanggung,” jelasnya. Akibat perbuatannya itu Rudhy Sinyo overdosis. Umumnya jika seseorang overdosis, sebagian organ tubuhnya mengembang atau membesar, dan organ tubuh Rudhy yang membesar saat itu adalah kandung kemihnya. Dan Ia pun mengalami kelumpuhan di separuh badannya sehingga harus menggunakan kursi roda. Untuk buang air kecil pun Ia harus menggunakan Kateter. “Akibatnya masih dapat dirasakan hingga sekarang, susah buang air kecil atau terkadang jika sudah buang air kecil jadinya banyak sekali,” jelasnya. Ia harus menjalani terapi selama kurang lebih satu tahun.

Saat itu, kakaknya yang juga pecandu Narkoba pun mencoba untuk keluar dari lingkaran hitam. Sang Kakak mengikuti sebuah Pondok Pesantren khusus Pecandu Narkoba dan berhasil. Maka jejak sang Kakak pun diikuti oleh Rudhy Sinyo atas dorongan sang Ibu. Namun, tidak seperti halnya sang Kakak yang telah berhasil menjalani hidup normal selepas Ponpes tersebut, Rudhy Sinyo malah kembali kepada “pelukan” Narkoba, “Pagi hari saya keluar Ponpes, sorenya sudah memakai,” jelasnya mengenang hari-hari itu. Karena sikapnya tersebut, Ia pun kemudian ‘diambil’ kembali oleh pihak Pondok karena sebelumnya memang memiliki perjanjian hitam diatas putih untuk bersedia kembali ke Pondok apabila menggunakan Narkoba lagi.

“Saat itu saya ditawari tiga pilihan, mau sekolah, dibina, atau dibinasakan,” jelasnya sambil tertawa. Ia pun memilih untuk sekolah atau belajar di Ponpes. Sebagai konsekuensinya, maka Ia harus menjalani satu tahun lebih di Ponpes tanpa boleh dikunjungi atau pun pulang ke rumah.

Selepas dari Pondok tersebut, rasa rindunya terhadap kehidupan normal pun muncul. Ia berniat melanjutkan studinya yang sempat terputus di bangku kuliah dulu. Namun sang Ibu menganjurkan agar Ia mengambil sekolah di Jember, maka Ia pun sekolah di Teknik Mesin Depnaker. Setelah masa studinya di Jember selesai, maka Ia menebus rindunya pada Kota Pahlawan untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi. Sayangnya, perjalanannya terputus lantaran Ia tidak sanggup menghadapi tugas-tugas yang menumpuk setiap harinya. Maka Ia memilih Universitas Narotama jurusan Hukum sehingga akhirnya bergelar Sarjana Hukum saat ini.

Dipenjara 6 Bulan

Ketika akhirnya Ia dapat menguasai kembali 70% kehidupannya yang pernah direnggut Narkoba itu, ternyata masalah tidak berhenti menerpa. Tahun 2002 Ia mengidap Hepatitis C. Dengan terpaksa Ia pun harus merogoh dompetnya untuk membiayai penyakitnya tersebut, tidak tanggung-tanggung, sebanyak 2,5 juta rupiah harus Ia habiskan seminggu sekali selama satu tahun. “Penyakit-penyakit yang mungkin dulunya tidak terasa, setelah berhenti pakai tiba-tiba bermunculan,” jelasnya.


Daya ingat yang menurun pun kerap dirasakannya akibat menggunakan Narkoba. Tidak jarang para pengguna Narkoba Jarum Suntik (Penasun) malah mengidap HIV/AIDS akibat menggunakan jarum suntik secara bergantian. “Saya juga sudah check-up dan untuk HIV/AIDS Alhamdulilah negatif,” jelasnya.

Ketika menjalani hari-harinya selama 4 tahun tanpa Narkoba, Rudhy Sinyo bertemu dengan teman-teman senasib dan rekan-rekan yang memiliki satu visi untuk memerangi Narkoba. Ia bersama teman-teman sevisinya itu pun pada tahun 2002 membangun sebuah LSM bernama Talenta. “Di dalam Talenta kami saat itu memiliki 12 point cara penanggulangan Narkoba,” ujarnya. Tetapi, satu diantaranya bermasalah karena dianggap melawan hukum dan diduga sebagai salah satu jalan untuk melegalkan pemakaian Narkoba Penasun berkedok LSM. Maka setelah dua tahun program berjalan, tiba-tiba Sekretariat LSMnya digerebek pihak yang berwajib. Akibatnya, Rudhy Sinyo harus mendekam di penjara selama 6 bulan.

Selama 6 bulan dibui, Rudhy Sinyo tidak kehilangan semangat untuk terus melanjutkan program-program LSMnya. “Banyak orang yang menganjurkan saya untuk tidak lagi berurusan dengan LSM, karena mereka melihat saya dipenjara,” ujar Rudhy Sinyo sambil mematikan rokoknya. “Tetapi kalau sudah panggilan jiwa, maka lain halnya,” lanjut Rudhy.

Maka selepas dari LP Medaeng, Ia pun membangkitkan kembali LSM Talenta, namun karena keadaan yang tidak memungkinkan maka Ia membangun LSM baru dengan semangat baru dan salah satu program baru yakni Narkoba Anonimous, yakni suatu konseling yang mengajak para pecandu untuk saling bercerita dan memecahkan permasalahan yang dimiliki. LSM barunya itu Ia beri nama LSM Orbit. Tetapi saat lima tahun lebih Ia menghabiskan waktu tanpa sentuhan Narkoba, tiba-tiba Ia harus menghadapi cobaan yang sangat berat, yakni meninggalnya sang Ibu karena penyakit kanker yang telah lama diderita. Jiwanya sempat goyah, Ia pun terjatuh kembali pada belaian Narkoba selama 3 bulan. Tetapi dengan cepat Ia meminta pertolongan dari teman-temannya di LSM. Sehingga dengan bantuan dari teman-temannya yang aktif di program Narkoba Anonimous itu, akhirnya Ia bisa kembali kuat, bukan hanya melawan Narkoba tetapi juga dalam menjalani hari-harinya hingga saat ini.

East Java Action (EJA)

Rintangan dan hadangan yang Ia hadapi tidak pernah membuatnya meratapi nasib yang telah Ia tempuh tersebut. Terbukti pada akhir 2006 setelah Ia aktif bergabung bersama LSM Bina Hati, Ia pun menginisiasi pembentukan Jaringan Korban NAPZA se-Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan IPPNI (Ikatan Persaudaraan Pengguna Narkoba Indonesia). Dalam hal ini Ia lebih menekankan kepada nasib para pengguna bukan sebagai kriminal, namun sebagai korban. “Pengguna Narkoba itu sakit, dan sebenarnya bukan penjara yang mereka butuhkan melainkan rehabilitasi,” ujarnya. Maka IPPNI yang Ia rintis ini kemudian dideklarasikan menjadi PKNI (Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia).

PKNI telah tersebar di 15 Provinsi di Indonesia, salah satunya di wilayah Jawa Timur. Untuk wilayah Jawa Timur sendiri PKNI telah berada di 6 Kota, yakni di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Madiun, Malang, dan Banyuwangi. Nama nama LSM di setiap wilayah berbeda-beda, dan untuk di Surabaya yang sebagai pusat PKNI daerah Jawa Timur, diberikan nama East Java Action (EJA).

Sekertariat EJA yang beralamat di kawasan Bratang ini pun masih terbilang sangat baru. Saat Tim eHealth mewawancari Rudhy di sekertariat EJA ini terlihat ruangan sekertariat yang masih kosong hanya dilapisi karpet hijau. Anggota inti EJA sendiri sebanyak 20 orang, tetapi untuk anggota umum sudah mencapai ratusan.

“Kami sadar, tugas kami dalam EJA akan sangat berat, tetapi semua hal itu pastilah memiliki jalan keluar,” ujar Rudhy. Ketika wawancara akan berakhir, terdengar suara dering telepon dari dalam. Sejenak Ia menjawab telepon itu dan kembali duduk dihadapan kami, “Maaf, isteri saya telepon,” ujarnya sambil tersenyum simpul. Baru beberapa hari ini Ia bersama isteri pindah kerumah yang sekaligus dijadikannya tempat kos-kosan di daerah Semolowaru. Selain sibuk di dunia LSM, ternyata sosok Rudhy ini juga senang berbisnis, hal itu terbukti karena selain memiliki bisnis kos-kosan, Ia pun memiliki usaha warnet dan juga usaha bengkel. “Berusaha memiliki hidup baru lah,” jelasnya sambil tak lupa menyimpulkan senyum.

Sebelum menutup wawancara, Pria kelahiran Nganjuk 22 Maret 1980 ini berpesan kepada orang-orang yang belum mengenal Narkoba, bahwa hanya dengan perilaku Coba-coba hidup akan berbelok drastis dari yang seharusnya. Sedangkan bagi para pengguna yang telah jatuh dalam lingkaran hitam tersebut, segeralah mencari bantuan, baik kepada sanak saudara, kerabat dekat, atau pun LSM yang aktif menangani masalah Narkoba, seperti EJA.

Bagi masyarakat sekitar yang tinggal berdekatan dengan para pengguna, hendaklah mereka menyadari bahwa pengguna juga manusia, dan mereka patut diberi dukungan atau pun kepercayaan bahwa mereka dapat kembali ke jalan yang benar. Selalu ada kesempatan dan pilihan di setiap jalan hidup yang kita tempuh, dengan dukungan dan niat yang kuat kita tidak hanya meraih kesempatan itu sendiri namun menciptakan kesempatan bagi diri sendiri maupun orang lain bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini.(fie)


http://www.surabaya-ehealth.org/content/mantan-pengguna-narkoba-yang-kini-%E2%80%9Cperangi%E2%80%9D-narkoba

pEmANFaAtAn daRi NarKObA


(Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

* Budidaya

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

* Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

* Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif)



http://episentrum.com/search/Pemanfaatan%20narkoba

Cobalah anda menonton acara Televisi satu hari penuh, pasti banyak disiarkan kasus-kasus mengenai penyalahgunaan narkoba, ada mahasiswa yang ditangkap bahkan ada pula keluarga yang ditangkap karena mengkonsumsi narkoba dan memperjualbelikannya, "mengerikan bukan??".

Sebenarnya apa sich yang dimaksud narkoba?

Narkoba adalah semacam zat-zat kimiawi yang jika dimasukkan kedalam tubuh akan mengubah pikiran, perilaku dan suasana hati atau perasaan seseorang. kebanyakan zat dalam narkoba digunakan untuk pengobatan dan penelitian, bahkan para dokter sering menggunakannya secara tepat untuk pasiennya karena dapat menimbulkan kesembuhan jika digunakan dengan dosis yang tepat.

Truss apa sich enaknya narkoba sehingga para remaja menyalahgunakannya?

Banyak sekali penyebab para remaja menyalahgunakan narkoba. banyak juga kasus yang mencoba menggunakan narkoba karena ditawari atau mendapatkan tekanan dari teman sebayanya atau juga digunakan untuk menghindari atau melupakan masalah yang dihadapi sehari-hari, hubungan keluarga yang kurang harmonis pun dapat mendorong seseorang untuk terjerumus dalam narkoba. Jika narkoba dimasukkan kedalam tubuh manusia dengan cara apapunobat tersebut akan berinteraksi dan dapat meringankan beban pikiran penggunanya akan tetapi dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan dan apabila seseorang yang sudah terbiasa menggunakannya menghentikan kebiasaannya itu maka orang tersebut akan merasakan sakit kepala, pusing dll.

Apakah semua jenis narkoba itu berbahaya bagi tubuh kita?

Sebenarnya semua jenis narkoba tidaklah begitu berbahaya jika dikonsumsi secara tepat dan mengikuti petunjuk dokter akan tetapi sangat berakibat fatal jika dikonsumsi secara berlebihan, efek obatnya pun sangat berbahaya tubuh kita terutama bagian yang paling diserang adalah bagian system saraf pusat. sebenarnya narkoba tetaplah berbahaya karena akan tetap menimbulkan ketagihan bagi penggunanya jika penggunanya tersebut ketagihan maka akan membuka peluang yang sangat besar untuk menyalahgunakan narkoba tersebut.

Biasanya orang-orang yang memakai narkoba berawal dari tahap coba-coba lalu manjadi sering menggunakannya tetapi hanya kadang-kadang karena mungkin belum tahu tempat untuk mendapatkannya, jika orang tersebut sudah terbiasa maka orang tersebut akan ketagihan dan sangat sulit untuk menghilangkannya dan mereka akan terus manggunakannya karena dalam obat tersebut mempunyai efek ketergantungan yang sangat besar pengaruhnya bagi tubuh sang pengguna. Untuk manghilangkan kebiasaan tersebut tidaklah sangat mudah hal ini memakan waktu yang sangat lama dan perlu dukungan serta dorongan dari orang tua, teman dan lingkungan sekitarnya.


http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5309

Mengingat  sudah menjamurnya  pengaruh Narkoba diberbagai kalangan maka Penanggulangan Narkoba sangatlah penting, guna untuk menjaga generasi penerus bangsa.
Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap Narkoba adalah dengan tidak mengkonsumsi kembali obat-obat terlarang, nah perlunya pihak dokter, layanan masyarakat, keluarga memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang dalam dosis berlebih terhadap tubuh kita. Nah apabila Anda perlu mengambil lebih banyak dosis diluar yang telah dianjurkan karena penyakit kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.
Orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam membantu Penanggulangan Narkoba khusus bagi anaknya :
  • Komunikasi, sering berbicara antar orang tua dan anak, dengan memberikan informasi tentang resiko penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.
  • Dengarkan, Jadilah pendengar yang baik bagi orang tua bila anak-anak sedang berbicara mengenai tekanan antar sebaya mereka, maka anak akan mendukung dalam penolakan terhadap Narkoba.
  • Jadilah Contoh Yang baik, mencontohkan pengaruh buruk terhadap anak, khususnya ketergantungan kepada obat terlarang, akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan hidupnya, dan efeknya akan lebih cepat untuk kecanduan Narkoba.
  • Jagalah keharmonisan keluarga, memperkuat hubungan dalam keluarga itu sangat diperlukan, karena bila anak dikucilkan dalam keluarga, maka dia akan merasa asing, sendirian dan biasanya obat terlaranglah sebagai penghilang rasa sakit yang diderita oleh si anak.
Tujuan dari program terapi kecanduan obat pada umumnya adalah agar si pasien berhenti menggunakan obat-obat terlarang secepat dan se aman mungkin, cara penanggulangan Detoxification secara bertahap akan mengurangi dosis obat atau zat kimia seperti methadone yang memiliki efek samping yang tidak terlalu parah bagi tubuh. Untuk beberapa orang, mungkin lebih aman bila menjalani proses program Rehabilitasi rawat jalan.
Beberapa bentuk penanggulanan Narkoba tambahan setelah  Detoxification :
  • Konseling ,  pasien atau keluarga melakukan konsultasi kepada psikolog, atau psikiater, nah kegiatan ini dapat membantu si pasien terhindar dari kecanduan obat-obatan, kebiasaan atau prilaku terapi yang dijalankan akan membantu si pasien apabila terjadi kambuh atau penarikan kembali terhadap obat-obatan.
  • Program Perawatan, program perawatan ini termasuk pendidikan umum dan sesi terapi yang difokuskan pada pembentukan ketenangan dan pencegahan kecanduan kembali.
  • Self help groups meeting, seperti  pertemuan kelompok khusus untuk ketergantungan obat Narkoba tingkat satu. Dengan sharing secara personal permasalahan yang terjadi dapat meningkatkan harga diri dari si pasien, sehingga dapat mencegah dari kecanduan Narkoba.
Peer Education atau Pendidikan di kalangan anak muda, telah menjadi populer di berbagai Negara sebagai metode pendidikan dan pencegahan narkoba bagi anak muda. Program ini beroperasi pada prinsip bahwa anak muda yang lebih mungkin untuk bisa menyebarkan informasi serta pendekatan lainnya dikalangan kaum muda lainnya. Pendidik dalam program ini, melatih khusus agar informasi positif bisa menyebar secara luas di lingkungan anak-anak muda.
Manfaat dari program ini secara luas berdampak positif dalam hal pengetahuan, keterampilan, pengembangan diri, sikap dan keyakinan.


http://www.ycab.org/ID/newsroom_11-2008.php

pAnDAnGan IsLaM teRhaDAp NarKobA

Para ulama dari keempat madhab's bulat setuju bahwa mengkonsumsi sesuatu yang memabukkan adalah haram, tanaman tertentu juga telah termasuk sebagai Imam Rafee 'jelas mengatakan bahwa, "Para ulama telah termasuk tanaman dll memabukkan within the prohibition.' dalam larangan. "
Sejauh ini larangan obat telah dibuktikan melalui Al-Qur'an, hadits dan Ijmah (konsensus ulama). Itu lebih lanjut dapat dibuktikan dengan 'Qiyaas' (dikurangi dengan analogi) yaitu penalaran logis. Ketika seseorang mabuk (atau 'mabuk' di jalan bahasa) dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia dengan mudah bisa membunuh orang atau berzina dll Dengan cara yang sama, kebiasaan makan, dia akan paling mungkin harus mencuri. Ini adalah, tanpa bayangan keraguan, melanggar hukum.  Dan ada aturan umum bahwa apapun yang mengarah ke haram sesuatu (melanggar hukum) itu sendiri haram. Jadi obat telah terbukti sebagai haram oleh semua empat sumber hukum (Qur'an, hadits, Ijmah dan Qiyaas).
Apakah hukuman hukum untuk mengkonsumsi obat?
Imam Mawardee telah menekankan bahwa dengan mengkonsumsi tanaman, yang menyebabkan over-kegembiraan (keracunan 'hadd)' (yaitu hukum hukuman 80 cambukan) akan menjadi diperlukan.
Imam Qiraafi menyatakan bahwa semua ulama pada periode ini telah sepakat bahwa konsumsi adalah haram. Namun, ada perbedaan pendapat seperti apa (hukuman) menjadi incumbent dengan obat; baik hadd karena intoxicates atau tazir (teguran) karena merusak pikiran.
Selain itu, dalam bukunya Az-Zakheera ia menyatakan hadd atau tazir akan dikenakan.
Menurut tiga Imaams terkemuka (Imam Shafee ', Imam Malik dan Imam Ahmad) apa-apa memakan memabukkan betapapun kecilnya jumlah akan membawa hukuman hukum 80 cambukan kepada orang tersebut.
Namun, dalam madhab Hanafi dalam Fatawa Al-Khulasa lil-Hanafiyyah 'disebutkan:
Jika jumlah yang memabukkan telah diambil kemudian menurut Imam Muhammad hadd akan diperlukan dan menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Abu Yusuf ia akan ditegur keras, tapi hadd tidak akan dikenakan.
Tazir (teguran) adalah suatu hukuman yang tidak memiliki jumlah khusus dan itu untuk Hakim untuk memutuskan.
Ingatlah bahwa menurut sebagian ulama, dalam kasus-kasus tertentu, tazir bisa terbukti lebih parah daripada hadd sendiri misalnya Ketika orang yang terus-menerus melakukan kejahatan.
Kesimpulan:
Obat diharamkan. Hal ini diperlukan untuk menjauhkan diri dari mereka. Mereka merusak kehidupan orang-orang yang secara fisik, mental, moral dan spiritual. Jika ada yang terlibat dengan obat-obatan mereka harus segera berhenti dan mencari bantuan.
Semoga Allah membantu dan melindungi kita semua. Amien


http://www.scribd.com/doc/3718118/NARKOBA

Download

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More